Exit sign

‘Diantara kenyamanan, kekhawatiran, kebebasan dan ketakutan dalam menjalani hidup’


Setiap orang memiliki opini yang berbeda jika mendengar kata ‘zona nyaman’.
Dalam lingkup general, zona nyaman yaitu kondisi dimana seseorang melalui kesehariannya dengan melakukan aktivitas dengan pola yang sama secara terus menerus setiap harinya.

Terkadang zona nyaman diartikan sebagai stagnansi, kejenuhan, kebosanan tanpa henti bagaikan sebuah (‘devilish circle’) lingkaran setan.

Namun apabila ingin keluar dari zona nyaman, justru diluar sana yang terlihat adalah sebuah ‘war zone’ yang menakutkan, masihkah kita berani melangkah keluar dan melewatinya demi menemukan kebahagian sesungguhnya yang selama ini kita cari?

Di era serba digital ini tidak sedikit orang yang ‘terpaksa’ keluar dari zona nyaman masing-masing. Terutama mereka yang dihadapkan dalam masalah materi seperti berlomba-lomba mencari mata pencarian, persaingan kerja, bahkan kebutuhan hidup saat ini yang kian hari semakin bertambah mahal.

Lalu dalam situasi lain misalnya, seseorang ingin meninggalkan hubungan cinta yang toxic atau yang tidak berfaedah sementara rasa takut yang besar tak sebanding dengan kesiapan orang tersebut.

Keluar dari zona nyaman dikarenakan keadaan yang memaksa tidaklah mudah. Tak dapat dipungkiri bahwa hal ini menimbulkan rasa takut, khawatir, bingung, frustasi, bahkan stress dan depresi ketika merasa terjebak dan harus mencari cara dalam menyelamatkan diri karena kondisi terpaksa VS membuat keputusan adalah dua hal yang berbeda.

Lalu, apa yang bisa dilakukan?

Pada dasarnya manusia memiliki kapasitas diri dalam menggunakan naluri, insting, nurani, firasat, intuisi, nurani, emosi, inspirasi dan ilham. Dalam kaitannya, keluar dari zona nyaman secara alam bawah sadar akan memicu (‘trigger’) seseorang untuk menggunakan insting bertahan hidup (‘survival mode’).

Berikut beberapa hal positif yang dapat dilakukan saat seseorang dalam melangkah keluar dari zona nyaman:

Mengubah kebiasan kecil hingga membuat langkah besar

Seperti bangun tidur lebih pagi, meninggalkan kebiasaan begadang dan melakukan aktivitas yang jarang atau tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Mengalihkan pikiran dengan mempelajari hal baru atau mengembangkan berbagai hobi misalnya; seperti berolahraga, memasak, membaca, hingga mengganti playlist musik demi meninggalkan mood yang lama. Langkah kecil ini tak lain adalah untuk menemukan kembali inspirasi, gairah hidup, semangat serta jalan pikiran yang lebih jernih.

Dalam mengambil langkah yang lebih besar tentulah tak mudah. Misalnya seperti bekerja di bidang lain, membuka usaha, pindah kota, atau mungkin diantara kamu banyak yang mencoba untuk ‘move on’ dengan menjalin hubungan yang baru. Namun, adakalanya kita merasa takut untuk memulai, akan tetapi tanpa mengawali sesuatu, kita tidak akan pernah pernah tahu bagaimana hasilnya nanti.

Langkah Exit Zona Nyaman

Melepaskan kenangan & meninggalkan yang telah pergi

Terutama dari orang-orang tidak lagi berada dalam hidupmu, yang tidak mendukungmu, meragukanmu, membuatmu sedih dan kecewa.

Dalam prinsip ‘The Law of Attraction’ atau hukum tarik menarik, yakni apapun yang kita fokuskan dalam pikiran dan rasakan, adalah yang akan ditarik dan hadir ke dalam kehidupan secara sadar atau tidak sadar, positif atau negatif, diinginkan atau tidak diinginkan.

Oleh karena itu tubuh manusia digambarkan sebagai garputala yang mampu menyerap ‘bunyi’ yang diartikan sebagai energi. Dengan ‘menyingkirkan’ berbagai hal negatif dalam bawah sadar, maka energi positif akan lebih banyak memiliki ruang untuk masuk dalam pikiran.

Usaha tidak pernah mengelabui hasil

Quote ini sudah seringkali didengar dan dalam kenyataannya sebuah hasil hanya akan didapat apabila kita mengusahakan sesuatu. Dengan memupuk keyakin diri dalam berusaha, segala sesuatunya pasti akan mendatangkan hasil.

Terlepas dari seberapa besar keberhasilan itu nantinya, yang terpenting adalah mengupayakan serta berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Dan lagi-lagi Jika dikaitkan dalam ‘Law of attraction’ semesta akan mengembalikan hasil dengan perbandingan yang sama bahkan lebih jika orang tersebut mempercayainya.

Memberikan waktu untuk mengistirahatkan pikiran

Saat melangkah dari zona nyaman dan kamu merasa lelah, beristirahatlah sejenak dengan berdiam diri atau melakukan aktifitas ringan.

Cara ini untuk menghindari pikiran kita sebagai manusia biasa yang tak selalu dalam keadaan full power, oleh karena itu tubuh dan pikiran pun perlu di cas sebelum kembali beraktifitas dengan mood yang positif dan menyenangkan. Berikut tips yang dapat kamu coba dari health.detik.com

Bagaimana, kamu siap keluar dari zona nyaman?

Find what brings you joy and go there’

Jan Phillips

ditulis oleh

apakisahmu

Situs anti patah hati