https://unsplash.com/photos/person-holding-blue-sand-xqjMjaGGhmw?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash

Istilah burnout dalam cinta adalah kondisi ketika salah satu atau kedua pasangan merasakan kelelahan emosional dari dinamika hubungan yang terjalin.

Apa Itu Burnout Dalam Hubungan?

Seperti bentuk burnout lainnya, bagi yang terkena dampaknya akan merasa penat & terasing. Dalam konteks hubungan cinta, bisa saja diawali dengan adanya perasaan kecewa terhadap pasangan. Kurangnya kualitas waktu bersama, suasana romansa yang memudar, dan memendam sesuatu yang tidak disukai dari pasangan dapat menjadi alasan pemicu burnout.

Ditambah lagi masalah-masalah yang tak terselesaikan, kurangnya komunikasi heart-to heart dapat meningkatkan resiko kesalahpahaman hingga kekesalan dan kebencian. Ketika keduanya gagal untuk saling mendengar kebutuhan dan perasaan pasangan, maka keduanya bisa saling jengah, atau dampak terburuknya, dapat memicu perdebatan & bahkan keengganan untuk merespon sama sekali.

Apabila masalah burnout semakin memuncak, kemungkinan lain yang dapat muncul adalah adanya rasa ingin berpisah hingga memiliki ketertarikan terhadap orang lain. Hal ini dapat menjadi jurang pemisah apabila tidak cepat-cepat diperbaiki.

Apa Penyebab Utama Burnout Cinta?

  1. Ekspektasi yang Tidak Realistis

Seringkali, saat kita memasuki sebuah hubungan dengan sekumpulan harapan yang mungkin tidak setinggi yang diharapkan atau jauh dengan kenyataan. Baik itu gagasan tentang pasangan yang sempurna atau versi idealis cinta, harapan-harapan seperti ini yang dapat menyebabkan kekecewaan.

  1. Mengabaikan Kata Hati

Terkadang, kita lebih fokus pada keinginan, tanpa ingin melihat tanda-tanda dari pasangan kita sendiri. Memaksakan target pribadi terhadap seseorang yang tidak memilki visi yang sama bisa membuat keadaan menjadi sangat tidak nyaman. Apabila terjadi berlarut-larut, maka ini mempengaruhi kesehatan mental dan fisik keduanya.

  1. Tema Konflik Yang Berulang

Terus terlibat dalam masalah yang sama termasuk tanpa solusi dapat mengakibatkan rasa frustasi.

  1. Stres Eksternal

Tekanan eksternal dari pekerjaan, masalah keluarga, masalah keuangan, masalah kesehatan, dan sebagainya juga dapat memengaruhi kesehatan sebuah hubungan.

Efek Samping Burnout Dalam Cinta

Burnout dalam cinta dapat berakibat stres batin karena tekanan emosional. Kelelahan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan emosional seseorang itu juga dapat merembet ke berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, interaksi sosial, dan harga diri.

Cara Mengatasi Burnout

  1. Meningkatkan self-care. Sesekali memprioritaskan diri bukanlah suatu keegoisan, dan mengalihkan pikiran dengan hal yang bermanfaat seperti olahraga, melakukan hobi, meditasi/ berdoa ataupun menghabiskan waktu bersama anak, anggota keluarga lainnya, teman & sahabat dapat menjadi pengalih pikiran untuk keluar dari kepenatan yang sama.
  1. Membuka Komunikasi Dua Arah. Memberi waktu sejenak hingga menemukan waktu yang tepat untuk diskusi bersama menjadi langkah yang bijak. Meskipun terkadang sulit untuk memberikan waktu terhadap diri atau menjadi sosok yang lebih sabar, akan tetapi dengan menciptakan ‘ruang’ yang aman akan membantu keduanya untuk pelan-pelan dapat lebih terbuka. Dengan cara ini kita bisa memahami sudut pandang masing-masing yang sebenarnya.
  1. Menjaga Realitas. Tidak ada yang sempurna dalam sebuah hubungan, oleh karena itu penerimaan adalah salah satu bentuk dari rasa syukur atas apa yang dimiliki. Menetapkan hal tersebut menjadi usaha dalam mengurangi perasaan kecewa ketika sesuatunya ternyata tidak berjalan sesuai rencana.
  1. Mengembalikan Quality time. Ini merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan hubungan yang harus dilakukan bersama-sama. Dengan menghabiskan waktu berharga bersama pasangan artinya keduanya berupaya untuk saling memberikan perhatian dan memberbaiki cara berinteraksi selama ini.
  1. Reaksi yang Positif. Terkadang kita lupa betapa indahnya masa-masa ketika hubungan penuh kehangatan, di mana keduanya saling mengapresiasi, memberikan pujian, serta merespons dengan positif, tertawa, dan bahagia bersama. Untuk mengembalikan atmosfir tersebut, penting bagi kita untuk memberikan perhatian kecil hingga kejutan yang berkesan. Menunjukkan rasa syukur atas kehadiran pasangan dalam hidup kita akan membuatnya menyadari betapa berharganya kehadiran kita selama ini.
  1. Opini Orang Ketiga. Jika situasi yang dialami semakin sulit, konsultasi dengan konselor pernikahan atau terapis dapat menjadi pilihan yang baik. Pendapat profesional diharapkan dapat memberikan alat dan strategi untuk menghadapi masa-masa sulit dalam hubungan, memperbaiki demi menciptakan ikatan yang lebih kuat.

Burnout dalam cinta dapat secara diam-diam merusak fondasi hubungan yang paling kuat sekalipun. Oleh karena itu, sebelum terlambat, penting untuk mengenali tanda-tanda tersebut dan mencari langkah terbaik untuk mengatasinya demi menghidupkan kembali semangat menjalani kehidupan bersama. Ingatlah bahwa cinta adalah perjalanan yang membutuhkan usaha, pengertian, perhatian, dan keinginan untuk mempertahankan dari keduanya dalam jangka waktu yang lama.

“Till Jannah”

&

“Till death do us part”