‘Melupakan seseorang dapat menjadi sangat sulit, terutama jika orang tersebut memiliki peran yang signifikan dalam hidup kita. Lalu bagaimana cara melupakannya?’
Menghindari overthinking
‘Overthinking’ memperparah situasi dan membuat kita sulit untuk melupakan orang yang dicintai. Meskipun realitanya tidaklah mudah dilakukan karena proses pelepasan emosi ini membutuhkan waktu. Dalam buku “The Power of Now” karya Eckhart Tolle, juga dikatakan bahwa “pemikiran-pemikiran yang tak bermanfaat alias ‘OT ‘hanya akan membuat kita tetap berada dalam kesedihan dan kekecewaan”.
Berikut dikutip dari buku karya Elisabeth Kubler-Ross ; On death & dying yaitu 5 tahap proses tahapan proses berduka meliputi:
1. Shock & denial
Yakni ketika kita mengalami kehilangan, seringkali kita mengalami shock. Situasi tersebut dapat datang tiba-tiba ataupun mungkin kita sudah memiliki firasat itu sebelumnya. Adanya rasa tidak ingin menerima kenyataan bahwa seseorang telah pergi kita dapat merasa seperti “tidak percaya” atau “tidak ingin menerima” kehilangan.
2.Anger
Berbagai emosi yang muncul adalah wajar termasuk timbulnya amarah dan frustrasi. Dengan berbagai pertanyaan yang timbul seperti “mengapa ini harus terjadi?” atau “mengapa orang itu harus pergi?” dan sebagainya. Disaat inilah kita mengalami emosi yang kuat dan sulit dikontrol.
3. Grief
Pada tahap ini, kita mulai menyadari kehilangan yang kita alami dan mulai menangis dan merasa sedih. Kita dapat merasa seperti “aku kehilangan orang yang dicintai” atau “aku tidak akan pernah melihat orang itu lagi”. Kita mulai mengalami rasa kesedihan yang mendalam.
4. Acceptance
Pada tahap ini, kita mulai menerima kenyataan bahwa seseorang telah pergi. Kita mulai mengerti bahwa kehilangan itu tidak dapat diubah dan kita harus menerima kenyataan dengan seperti “Aku harus menerima kenyataan” atau “Aku harus beranjak ke depan”.
5. Forgiveness
Pada tahap ini, kita mulai meninggalkan kehilangan dan mulai membangun kembali hidup kita. Kita mulai melupakan emosi-emosi yang kuat dan membangun kesadaran baru tentang diri kita. Kita dapat merasa seperti “Aku telah melupakan kenangan dari masa lalu”.
Bagian dari melupakan seseorang pada tahap ini adalah membiarkan diri untuk mengalami proses berduka tanpa menolak atau menghindari kenyataan. Melakukan ini memungkinkan kita untuk menghadapi kenyataan bahwa seseorang telah pergi dan membangun kesadaran baru.
Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki proses berduka yang unik dan tidak ada aturan yang tetap untuk mengatasi kehilangan. Proses berduka adalah proses yang kompleks dan memerlukan waktu, kesadaran, dan kesabaran.
‘Dari ke-5 tahapan proses ini melupakan emosi yang dirasakan adalah bagian dari tahap penerimaan (acceptance)’
1. Relaksasi. Mulailah dengan mengistirahatkan pikiran sejenak dengan cara melakukan kegiatan yang disukai atau hobi yang menenangkan seperti membaca, mendengarkan musik, menonton film atau melakukan treatment fisik seperti pijat relaksasi ataupun berolahraga.
2. Meditasi. Meditasi termasuk dalam kegiatan olahraga seperti yoga yang memerlukan fokus & ketenangan, selain itu dengan berdoa juga dapat membantu dalam pelepasan emosi dengan mengadu pada Sang-Pencipta.
3. Mencoba hal baru. Traveling ke tempat-tempat yang belum pernah di kunjungi misalnya, atau sekedar mengunjungi sahabat maupun kerabat di luar kota untuk menghempas kepenatan dari hari-hari yang sama. Apabila tak punya waktu banyak, mungkin kuliner dapat menjadi alternatif yaitu dengan ke tempat- tempat baru yang belum pernah didatangi.
4. Curhat. Ya, curhat dapat dapat membantu kita meluapkan apa yang kita rasakan dengan bercerita pada sahabat atau bahkan dengan bantuan hipnterapis dan psikolog misalnya. Dalam “The Gifts of Imperfection” karya Brené Brown, dikatakan bahwa “mencari bantuan dari orang lain dapat membantu kita mengembalikan kesadaraan diri kita dan membangun kembali rasa kepercayaan diri”.
Kesimpulan:
“Melupakan seseorang tidak selalu mudah, namun dengan beberapa tips di atas, kita dapat membantu mengembalikan fokus pada diri sendiri dan meningkatkan kesadaran diri. Dalam beberapa kasus, melupakan dapat menjadi proses yang efektif untuk mengatasi rasa sakit, kecewaan, atau kesedihan. Jangan lupa bahwa melupakan tidak berarti mengabaikan atau mengingkari perasaan, namun berarti mengembalikan kontrol atas emosi kita”
Referensi: