https://unsplash.com/photos/low-angle-photo-of-pink-and-orange-balloons-uGP_6CAD-14?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash

Bagi siapapun, putus cinta bukanlah hal yang mudah dihadapi. Tanpa disadari putus cinta meninggalkan bekas pada jiwa, yang kemudian mempengaruhi vibrasi keseluruhan serta pandangan kita terhadap sebuah hubungan. Untuk itu sangat penting kita sadari bagaimana pola ini dapat memiliki dampak negatif apabila kita berlarut-larut didalamnya.

Turbulensi emosional menjadi salah satu alasan mengapa putus cinta yang berulang dapat mengubah energi seseorang. Pola negatif yang muncul dari setiap hubungan yang gagal secara tidak langsung menciptakan blok energi dan menurunkan vibrasi, sehingga semakin sulit untuk menarik koneksi positif di masa depan.

Mengubah Energi dan Meningkatkan Vibrasi

Dalam artikel apakisahmu sebelumnya,klik disini bahwa dalam proses penyembuhan patah hati melalui 5 tahap yakni shock & denial, anger, grief, acceptance, forgiveness. Dan ketika kita mulai berdamai dengan keadaan patah hati, berarti kita sedang mengembalikan energi dan vibrasi demi membebaskan diri dari siklus hubungan negatif di masa lalu.

  • Merangkul emosi-melepaskan masa lampau

Adalah proses penerimaan dalam pikiran terhadap memori atau kenangan di masa lalu yang membekas namun tak lagi bermakna untuk kita. Proses ini melibatkan pengakuan diri terhadap emosi yang muncul (sedih, marah, kecewa, frustasi, kehilangan), tanpa harus menghindarinya. Dengan begitu, lambat laun segala beban emosional yang kerap datang atau berkecamuk sebelumnya dapat perlahan terlepas.

  • Menemukan Kembali Identitas – mengembalikan rasa percaya diri

Setelah patah hati, kadang kita merasa kehilangan sebagian dari diri kita. Hubungan yang berakhir dapat membuat kita mempertanyakan siapa diri kita di luar hubungan tersebut. Dalam tahap ini berilah waktu pelan-pelan kepada diri sendiri untuk memahami apa yang sebenarnya kita inginkan, sebagai contoh, menulis dalam sebuah jurnal, bercerita kepada sahabat, bergabung dalam komunitas/ medsos yang membahas seputar cinta, atau konsultasi dengan pakar cinta juga dapat membantu dalam membuka sudut pandang pikiran agar lebih luas.

  • Mengubah Kebiasaan – perubahan gaya hidup

Setiap orang memiliki mekanisme tersendiri pada saat menghadapi situasi termasuk putus cinta. Apabila hal yang sama pernah terjadi sebelumnya atau berulang-ulang, secara tak langsung membentuk sebuah kebiasaan dalam diri untuk menanggulangi emosi yang dirasakan, yang disebut dengan pola/ pattern, contoh misalnya; beberapa orang akan menyalakan rokok, menuang minuman alkohol, ‘hang-out’ dengan teman-teman atau orang baru atau cara lainnya demi mendistraksi pikiran.

Ada juga yang sebagian lebih memilih untuk diam dirumah, menangisi harinya di tempat tidur, mengemil, scrolling medsos, menonton drama, dan sebagainya. Hal yang menjadi rutinitas ini tanpa disadari perlahan menjadi toxic karena membentuk gaya hidup yang kurang sehat bagi jasmani maupun rohani. oleh karena itu penting banget untuk kita sadari agar jangan sampai terus-terusan terjebak dalam kebiasaan yang justru membuat kita makin terpuruk. Mulai sekarang, yuk, coba ganti kebiasaan buruk dengan hal-hal yang lebih positif, baru dan menenangkan jiwa & raga.

Berpikir Positif – fokus pada masa depan

Pola pikir itu layaknya sebuah pondasi rumah, dan proses penyembuhan itu sendiri berarti membangun atau merenovasi rumah kembali. Berikut hal bisa diterapkan sehari-hari untuk melatih pikiran fokus ke masa depan seperti bersyukur, say good-bye dengan pikiran negatif, dan yakin bahwa kita pantas & layak hidup bahagia, dan tidak menyerah untuk menyusun tujuan-tujuan kecil agar kita dapat terus merasakan semangat hidup setiap harinya.

Bersabar – menemukan cinta yang tepat

Terkadang hal yang begitu kita inginkan justru tidak datang ketika dikejar, dan tak sedikit pula orang yang mengalami patah hati ketika mendapati hal yang menggebu-gebu ternyata diluar ekspektasi. Hal ini sebetulnya lumrah karena kita berhak dan layak untuk dicintai dengan seimbang, namun jika saat ini masih merasa terpuruk, maka bersabar, berdoa, percaya serta melakukan teknik afirmasi akan membantu diri kita untuk tidak lagi terburu-buru, hingga di waktu yang tepat; Dia yang tercipta untuk mencintaimu, akan datang di waktu dan cara yang paling indah.

“Yuk, bahagia lagi”