uang rupiah di dompet

Pinjaman Online (pinjol) kini semakin marak dan menjadi solusi finansial yang banyak dicari oleh masyarakat. Khususnya di tanah air kita, Indonesia-dalam beberapa tahun terakhir, banyak muncul berbagai aplikasi kredit tunai online. Aplikasi-aplikasi tersebut menawarkan kemudahan, suku bunga yang kompetitif, serta didukung oleh iklan yang gencar di berbagai platform media, termasuk SMS (short message service), meski terkadang terasa acak dan mengganggu.

Saat ini, tercatat ada 97 pinjaman online (pinjol) resmi terdaftar di OJK per Januari 2025, yang diantaranya cukup populer adalah Kredivo, Digifin, Akulaku, Cermati, AdaKami, dan masih banyak lagi.

Mengapa Pinjaman Online Digemari Masyarakat?

Umumnya penyedia layanan menawarkan proses pengajuan pinjaman cepat dan hanya membutuhkan KTP dan data pribadi lainnya, sehingga daya tarik uang cepat ini sangat menggiurkan siapa saja. Akan tetapi dibalik semua kemudahan itu, sangat penting bagi peminjam untuk tetap waspada dengan resiko yang ada, oleh sebab itu dengan Memahami Pinjaman Uang akan sangat membantu kita untuk mengambil langkah yang tepat.

Pinjol vs Pinjaman Bank: Mana Sebetulnya yang Lebih Menguntungkan?

Sebelum meneruskan pembahasan tentang pinjol-mari kita bandingkan dahulu dengan alur peminjaman lewat bank, berikut penjelasan antara keduanya:

1. Proses Pengajuan

Pinjol biasanya menawarkan proses pengajuan yang mudah dan cepat karena dilakukan serba online termasuk mengunggah dokumen identitas, dan menunggu persetujuan yang dapat berlangsung dalam hitungan jam.

Sebaliknya, pinjaman bank dengan agunan umumnya memerlukan proses yang lebih panjang. Biasanya nasabah harus datang ke bank, lalu mengisi formulir, menyertakan dokumen tambahan, dan menunggu verifikasi dari pihak bank selama beberapa hari atau minggu.

2. Persyaratan

Banyak pinjol umumnya tidak meminta jaminan, sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat yang tidak memiliki aset untuk dijadikan agunan. Sebaliknya, pinjaman bank dengan agunan mengharuskan nasabah untuk menyerahkan aset berharga, seperti sertifikat rumah atau kendaraan, dan sebagainyasebagai jaminan.

3. Suku Bunga

Pinjaman online sering kali memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman bank dengan aguna, karena resiko yang lebih besar yang dihadapi oleh penyedia pinjaman online. Meskipun demikian, banyak pinjol yang menawarkan suku bunga flat dan tanpa biaya tersembunyi, sehingga nasabah tetap perlu membaca syarat dan ketentuan dengan cermat.

4. Resiko

Pinjaman online memang menawarkan kemudahan, akan tetapi resiko dapat saja muncul, seperti penipuan atau pinjol yang tidak terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan), ditambah lagi dengan identitas nasabah yang terkadang tidak bisa terjamin kerahasiaannya.

Sementara itu, pinjaman bank dengan agunan dianggap lebih terjamin karena diawasi oleh regulator, sehingga lebih aman bagi nasabah.

5. Pembatasan Jumlah Pinjaman

Ketersediaan layanan pinjol dari berbagai penyedia membuat aplikasi ini mudah diakses kapan saja dan di mana saja, akan tetapi biasanya jumlah pinjamannya juga tidak sebesar pinjaman bank, terlebih lagi jika jika nasabah tidak memiliki catatan kredit yang baik. Di sisi lain, pinjaman bank dengan agunan memungkinkan nasabah untuk meminjam dalam jumlah yang lebih besar sesuai dengan nilai aset yang dijaminkan.

6. Kewajiban Pengembalian

Dalam pinjaman online, masa tenggang untuk pengembalian bisa jadi cukup singkat, contohnya dalam 30 hari yang bisa menjadi beban bagi peminjam yang tidak siap secara finansial. Sebaliknya, pinjaman bank dengan agunan biasanya menawarkan jangka waktu yang lebih fleksibel, memungkinkan nasabah untuk merencanakan pengembalian pinjaman secara lebih baik.

woman looking for money in a wallet

Jadi, Langkah Apa yang Mesti Diperhatikan Sebelum Melakukan Pinjol?

Sebelum mengambil langkah untuk mengajukan, alangkah baiknya jika kita menghindari jebakan masalah pinjaman, oleh karena itu berikut poin-poin yang dapat menjadi pertimbangan kita:

  • Mengecek legalitas layanan pinjol, apakah termasuk yang terdaftar dan diawasi OJK, lalu jika penyediaan layanan memiliki website-sangat dianjurkan untuk cek untuk menghindari penipuan.
  • Membaca ulasan dan rating baik di google maps, review rating, di berbagai palform medsos maupun artikel-artikel seputar keuangan dapat menjadi gambaran yang tepat sebelum memilih layanan pinjol.
  • Memperhatikan syarat dan ketentuan juga menjadi syarat penting, agar tidak ada miskom di kemudian hari terutama mengenai suku bunga, biaya administrasi, dan denda telat bayar.
  • Cek kemampuan pribadi untuk membayar-hal ini sangat penting untuk menghindari ketidak sanggupan membayar angsuran tiap bulannya.
  • Membandingkan suku bunga dari beberapa pinjol sebelum memilih juga menjadi tahapan penting.
  • Memastikan aplikasi yang memiliki kebijakan privasi yang jelas untuk melindungi data-data diri nasabah.
  • Cek Situs Seputar Kredit/ Pinjaman Uang, yaitu dengan mencari sumber-sumber terpercaya yang membahas tentang pinjaman online untuk mendapatkan informasi dan tips.
  • Menentukan berapa lama tenor pembayaran dengan bijak sesuai dengan tingginya suku bunga yang timbul.

Kesimpulan

Baik pinjaman online maupun pinjaman bank dengan agunan, masing-masing memiliki keuntungan dan kerugiannya. Jadi, jika membutuhkan dana dengan cepat dan tanpa jaminan, maka pinjaman online bisa menjadi solusi yang tepat, akan tetapi jika mencari suku bunga yang lebih rendah dan memiliki aset yang bisa dijaminkan, maka pinjaman bank dengan agunan mungkin lebih menguntungkan & aman.

Secara keseluruhan, diharapkan fasilitas pinjaman finansial ini dapat membantu masyarakat mencapai tujuan hidupnya, tanpa harus menghadapi masalah baru seperti terjebak dalam hutang dikemudian hari.

uang rupiah indonesia
uang rupiah