Siapa yang tak kenal dengan boardgame?
Jenis permainan ini telah ada sejak berabad lalu dan dimainkan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dirangkum dari bailoutthegame yang mendedikasikan keseluruhan artikelnya mengenai boardgame yang menarik & istimewa, menunjukkan bahwa tanpa perlu bersaing, permainan papan klasik tetap menjadi pilihan hiburan yang digemari orang-orang.
Disamping itu, banyak Kolektor yang berburu papan permainan vintage tempo dulu, menjadi bukti jika permainan papan tak tergerus waktu dan akan selalu selaras dengan perjalanan teknologi, terlebih lagi justru banyak digital game yang terinspirasi dan mengembangkannya menjadi berbagai ide permainan baru.
Permainan Papan Klasik yang Paling Sering Dimainkan
Setiap boardgame memiliki tema, aturan, strategi dan perlengkapan permainan yang berbeda. Permainan papan yang mendunia & dimainkan di berbagai kesempatan contohnya seperti; monopoly, candy land, scrabble, catan, ticket to ride, clue, carcassone, pandemic, azul, dixit dan masih banyak lagi. Nah, berikut ini kita akan menyoroti beberapa permainan papan yang paling sering dimainkan oleh masyarakat di Indonesia beserta serta langkah-langkah cara bermainnya.
HALMA
Jumlah pemain: 2-3 orang
Adalah permainan papan tradisional dari Cina, yang juga dikenal sebagai “Maha Jaya” atau “Dewa”. Tujuan permainan ini adalah untuk melepaskan pion-pion dengan strategi di tiap langkahnya hingga salah satu pemain terlebih dahulu menyelesaikan permainan dengan memindahkan semua pion dari area pangkal ke area tujuan yang berada di sisi berlawanan.
Papan Halma berbentuk segi enam dengan 121 petak, terdiri dari 6 area pangkal di sudut-sudut dengan 3 warna berbeda yaitu merah, hijauh, biru dan satu area tujuan di tengah (netral), dan setiap pemain memiliki 13 pion berwarna yang ditempatkan di area pangkal mereka.
Cara bermain:
Pemain bergiliran untuk bergerak, dan setiap giliran, pemain dapat memindahkan salah satu pion. Pion-pion tersebut dapat bergerak satu petak ke arah horizontal, vertikal, atau diagonal ke arah tujuan.
Jika terdapat pion warna lain yang berada di petak yang berdekatan, maka pemain dapat melompati pion tersebut hingga berurutan sekalipun dan mendarat di petak berikutnya di arah yang sama.
Bagi pemain yang berhasil memindahkan semua pionnya ke area tujuan sesuai dengan warna terlebih dahulu maka dinyatakan sebagai pemenang.
LUDO
Jumlah pemain: 2-4 orang
Ludo merupakan versi barat dari permainan Halma. Tujuan permainan Ludo adalah untuk melepaskan semua pionnya sebelum lawan lain dan menyelesaikan perjalanan ke tujuan terakhir. Permainan Ludo lebih sederhana dibandingkan Halma, namun tetap membutuhkan strategi dan keberuntungan untuk menang.
Cara Bermain:
Ludo terdiri dari papan yang dibagi menjadi empat bagian berwarna yaitu merah, hijau, kuning, dan biru, serta jalur menuju rumah di tengah. Untuk memenangkan permainan, salah satu pemain harus berhasil duluan dalam mengantarkan semua pawn atau pion ke area aman yang disebut home.
Setiap pemain bergiliran melempar dadu, dan yang mendapatkan angka tertinggi pada lemparan dadu menjadi yang pertama kali memulai. Untuk memasukkan pion dari start ke jalur bermain para pemain harus mendapatkan angka 6 ketika melempar dadu serta serta berhak untuk melempar dadu sekali lagi untuk maju dengan arah memutar.
Setelah semua pawn berhasil keluar dari kotak awal, maka kesemua pawn harus mengitari seluruh kotak yang ada dengan arah berlawanan jam yaitu ke kiri, hingga akhirnya kembali ke kotak home.
Apabila sebuah pawn mendarat di petak yang ditempati oleh pion lawan, maka pawn tersebut harus kembali ke area start. Untuk pawan yang terlebih dahulu menyelesaikan misinya berarti dialah pemenangnya.
ULAR TANGGA
Jumlah pemain: 2-4 orang (bisa lebih)
Permainan ini berasal dari India kuno dan dikenal dengan nama Moksha Patam yang memiliki filosofi tentang pelajaran moral, yakni mengajari anak-anak tentang konsekuensi dari tindakan baik dan buruk.
Untuk memenangkannya, pemain harus mencapai kotak terakhir sambil menghindari ular yang akan membawa pemain kembali ke kotak sebelumnya.
Cara Bermain:
Semua pemain mulai di posisi awal yaitu kotak nomor 1, lalu pemain mengambil giliran dengan melempar dadu dan maju sesuai dengan jumlah yang muncul di dadu.
Jika seorang pemain berhenti di kotak yang terdapat tangga maka ia dapat naik ke kotak yang lebih tinggi dan apabila berhenti di kotak yang terdapat ular, artinya ia harus turun ke kotak yang lebih rendah sesuai dengan ekor ular.
Oiya, karena permainan ini melibatkan dadu, sering kali para pemain harus melangkah maju mundur hingga akhirnya untuk mencapai kotak terakhir sesuai dengan jumlah angka dadu.
MONOPOLI
Jumlah pemain: 2-6 orang
Permainan papan asal Amerika Serikat ini dipopulerkan oleh Parker Brothers pada tahun 1935, meskipun sebetulnya sudah ada di awal abad 20.
Diketahui bahwa “The Landlord’s Game,” yang diciptakan oleh Elizabeth Magie di tahun 1904 awalnya ditujukan untuk mengedukasi orang-orang tentang monopoli tanah, hingga akhirnya dikembangkan dari berbagai versi dan ide Monopili menjadi salah satu boardgame yang sangat cerdas untuk dimainkan.
Cara Bermain:
Para pemain dapat membeli, menjual, dan memperdagangkan properti yang mereka miliki dalam permain tersebut untuk menghasilkan uang. Dengan keberuntungan dan strategi, maka seorang pemain harus menjadi pemain terakhir yang tersisa setelah semua orang bangkrut.
Pertama-tama, pemain mengocok dadu dan bergerak di sekitar papan sesuai jumlah yang dikeluarkan, lalu ia dapat membeli properti ketika mendarat di kotak properti yang belum dimiliki, dan jika properti dimiliki oleh pemain lain, pemain lain harus membayar sewa sebagai kompensasi.
Setiap pemain dapat membangun rumah dan hotel pada properti mereka untuk meningkatkan sewa jika memiliki seluruh set properti sejenis, hingga melakukan barter sesama pemain apabila diperlukan untuk meningkatkan keseruan dalam permainan.
CATUR
Jumlah Pemain: 2 orang
Adalah permainan papan strategi yang berasal dari India, yakni permainan kuno bernama Chaturanga pada abad ke-6 Masehi yang menyebar ke Persia, lalu Arab, hingga Eropa. Saat ini Catur dianggap salah satu permainan paling terkenal dan dihormati.
Cara bermain:
Permainan catur yang kompleks ini membutuhkan kecermatan, konsentrasi tinggi, dan strategi yang jitu. Papan Catur hitam-putih yang memiliki ukuran standar terdiri dari 8×8 kotak, dengan jumlah total 64. Kotak papan ini juga dilengkapi dengan 16 buah pion, yang terdiri dari 1 raja, 1 ratu, 2 benteng, 2 kuda, 2 gajah, dan 8 pion bagi setiap pemainnya, berikut formasinya:
Baris 1 yaitu depan : Benteng, Kuda, Gajah, Ratu, Raja, Gajah, Kuda, Benteng (dari kiri ke kanan).
Baris 2/ belakang : Semua Pion.
Sesuai kesepakatan, pemain bergiliran untuk melakukan langkah dengan bidak putih selalu bergerak pertama. Setiap jenis bidak memiliki cara bergerak yang berbeda misalnya, raja bergerak satu langkah ke segala arah, ratu bergerak ke segala arah, dan seterusnya.
Dalam setiap strategi yang digunakan setiap langkah diharapkan mampu mengambil bidak lawan dengan mendaratkan bidak sendiri pada posisi bidak lawan, dengan cara ini semua pion-pion yang melindungi raja akan habis hingga terancam oleh bidak lawan karena tidak berada di posisi aman. Di saat inilah salah satu pemain dapat menyatakan “skak” dan permainan berakhir bagi pemain yang memberikan skakmat terhadap lawannya.
CONGKLAK/ MANCALA
Jumlah Pemain: 2 orang
Congklak atau Mancala adalah permainan tradisional yang berasal dari Afrika dan menyebar ke Timur Tengah hingga Asia tenggara termasuk Indonesia. Meski bisa dikatakan sedikit berbeda dengan permainan papan pada umumnya namun congklak juga menggunakan papan berdasarkan kayu yang terdiri dari dua baris ceruk-ceruk kecil yang disebut “wadah” dan dua ceruk besar yang disebut “rumah” di kedua ujungnya.
Caa bermain:
Setiap “wadah” pada papan congklak dimasukkan 7-10 biji congklak/ wuku, kelereng, atau bebatuan ke dalam setiap ceruk kecil, sementara ceruk besar dibiarkan kosong.
Sesuai aturan, pemain secara bergiliran mengambil biji dari salah satu ceruk kecil di sisi mereka dan menyebarkannya ke ceruk-ceruk kecil lain searah jarum jam, dan setiap biji yang dijatuhkan harus ditempatkan satu per satu di ceruk-ceruk kecil hingga biji habis.
Jika biji terakhir yang ditempatkan jatuh di ceruk kecil milik pemain yang sedang bermain dan ceruk tersebut memiliki biji, maka pemain dapat mengambil semua biji di ceruk tersebut dan memasukkannya ke rumah mereka hingga biji terakhir jatuh di ceruk kecil yang kosong, maka permainan beralih ke pemain ke-2.
Setiap 1 sesi permainan baru berakhir ketika salah satu pemain tidak memiliki biji yang tersisa lagi di ceruk-ceruk kecil, dan yang memiliki biji terbanyak di rumah adalah pemenangnya.
Menghabiskan waktu dengan permainan papan tak hanya untuk mengalihkan rutinitas sehari-hari, tetapi juga sebagai cara menikmati waktu senggang bersama keluarga, anak-anak, sahabat atau pasangan. Pastinya, permainan yang telah menjadi bagian dari nostalgia ini akan terus membawa kehangatan, keakraban, mengundang rasa penasaran hingga gelak tawa dalam suasana yang ceria!