Kutatap matanya yang berbinar
Seolah menggodaku tuk mendekat
Kuraih jemarinya
Dan di malam hari kutunjukkan bintang-bintang
Namun ku tiada wacana
Tuk menjaga ia selamanya
Karena ku tak seperahu
Mimpinya belum menjadi mimpiku
Sempat ku terlena
Tapi mentari esok lebih bercahaya
Apa yang tak ia pahami dari maksudku?
Aku hanya ingin adil dengan waktu
Kini matanya pun layu
Tergenang air mata yang kutawarkan di hari itu
Semoga ia membaik seiring waktu
Maaf untuknya dariku