Ghosting; tiba-tiba menghilang adalah fenomena yang terjadi dalam dunia cinta, di mana seseorang menghentikan kontak dengan pasangannya tanpa memberikan alasan atau penjelasan. Trend ini telah menjadi semakin populer di kalangan muda, dan membuat banyak orang bingung dan frustasi yang menghantui pikiran serta membolak-balikan perasaan.
Apa sih yang ada dalam pikiran si dia?
setiap orang memang memiliki pikiran yang kompleks dan berbeda-beda, dan berikut ini kemungkinan yang terjadi ketika si dia ‘hilang’:
- Merasa takut atau tidak yakin dengan perasaan yang dia miliki terhadapmu
- Adanya kehadiran orang lain yang yang lebih menarik (fakta yah hehe)
- Memiliki masalah internal yang membuat ia sulit untuk berkomunikasi apa adanya
- Mengalami kejadian traumatik atau stres yang membuatnya menghentikan komunikasi
- Merasa takut untuk berkomunikasi apa adanya karena khawatir akan ditolak atau dikutuk 🙂
Jika mengalami ghosting dari orang yang kamu kasihi, maka inilah waktunya untuk kamu dapat memberikan waktu kepada diri sendiri untuk menenangkan pikiran. Mem-bombardir panggilan missed call, pesan WhatsApp atau DM instagram misalnya tidak akan banyak membantu & bahkan dapat memperburuk keadaan.
Fakta Psikologis yang timbul akibat Ghosting:
1. Rasa Cemas, Kegagalan dan Kesedihan
Ghosting dapat menyebabkan timbulnya pikiran akan kegagalan dan kesedihan yang mengurangi rasa percaya diri.
2. Rasa Keterasingan dan Takut
Rasa keterasingan ini dapat menyebabkan seseorang merasa tidak aman dan takut untuk menjalani hidup.
3. Ketidak pastian, tidak berdaya
Tidak memiliki kontrol atas situasi dan bahwa adanyaipilihan lain kecuali menerima keputusan yang diambil oleh orang lain.
4. Perubahan Pola Pikir
Ghosting juga dapat menyebabkan perubahan pola pikir menjadi lebih skeptis terhadap hubungan.
Cara Menghadapi Ghosting
Berikut adalah beberapa kiat yang dapat membantu ketika sedang berada di situasi tersebut:
- Apabila merasakan ‘overthinking’, cobalah untuk mendistraksi hal tersebut dengan berkomunikasi dengan teman, melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan keluar rumah dan sebagainya. Ingatlah masih banyak hal indah diluar sana untuk kita.
Mengurangi kegiatan stalking akun si dia di media sosial karena tindakan toxic ini akan memperburuk kesehatan mental kita. - Menyiapkan diri untuk mendengar hal terburuk dari si dia entah lewat medsos maupun tatap muka.
- Mempersiapkan diri dengan kabar yang tak kunjung datang, karena terkadang jawaban dari pertanyaan adalah bahwa jawaban tersebut memang tidak pernah ada.
Terkadang memang kasus ghosting dianggap bukan hal yang berat, namun perlu diingat bahwa ghosting bukanlah kebiasaan sehat yang bisa diterapkan dalam membangun suatu hubungan. Memberikan alasan yang jelas, menyapa si dia sebelum menghentikan komunikasi, menjaga hubungan yang jujur dan transparan akan jauh lebih baik daripada membiarkan seseorang berlarut-larut dalam ketidak-pastian.
Referensi:
“Ghosted: A Love Letter” by Alexandra Mocherniak
“The Art of Ghosting: How to Break Up with Someone Without Breaking Their Heart” by Lisa Damour