Karmic relationship
Mungkin beberapa diantara pembaca sebelumnya sudah sering mendengar tentang ‘hubungan karma ini’. Kali ini topik karmic yang menarik bagi banyak orang ini akan dibahas oleh @apakisahmu.
Hubungan karmic biasanya sangat familiar di ranah spiritualitas dan penemuan diri. Konsep hubungan karma ini didasari bahwa pengalaman dan tindakan kita di masa lalu akan menentukan hubungan kita dalam masa sekarang dan juga di masa depan.
Sejarah Hubungan Karma
Konsep hubungan karma memiliki akar pada spiritualitas Timur, terutama dalam Hinduisme dan Budhisme. Istilah “karma” merujuk pada ide bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi, baik dalam kehidupan ini maupun kehidupan berikutnya. Menurut keyakinan ini, tindakan di masa lalu dapat menciptakan hutang atau kredit yang harus dibayar atau dipungut kembali dalam masa hidup berikutnya.
Dalam dunia Barat, konsep hubungan karma menjadi populer pada tahun 1980-an dengan publikasi buku “Getting to ‘I Do’: The Seven Secrets for an Ending-Free Marriage” oleh Pat Allen. Allen’s book mengatakan bahwa pengalaman dan hubungan kita dalam masa lalu dapat menciptakan pola dan siklus yang terulang dalam hubungan kita masa depan.
Bagaimana Hubungan Karma terjadi?
Hubungan karma sering digambarkan sebagai jenis koneksi jiwa. Menurut keyakinan ini, jiwa kita terhubung dengan orang lain tanpa batasan rentang ruang & waktu. Hubungan karma sering diawali dengan ketertarikan yang sangat kuat, akan tetapi karma adalah jenis hubungan romantis yang seringkali tidak stabil yang menimbulkan banyak dinamika dua jiwa yang tidak seimbang.
Meskipun hubungan tersebut mungkin terasa penuh kegembiraan pada awalnya namun perlahan timbul berbagai kejadian yang pada akhirnya memberi pembelajaran hidup masing-masing.
Hubungan karmic dapat menjadi sumber kekuatan yang baik atau sebaliknya, dapat menjadi racun untuk satu sama lain.
Ketika terjadi perpisahan, akankah hubungan Karma Bisa Bersatu Lagi?
Hubungan karma dapat menjadi terlalu intense yang akhirnya sulit untuk dijalani. Beberapa orang percaya bahwa hubungan karma dapat bersatu lagi di masa hidup berikutnya, sementara lainnya percaya bahwa dengan memutuskan hubungan adalah jalan yang terbaik untuk mereka.
Dalam beberapa kasus hubungan karma dapat menjadi toxic pada akhirnya apabila kedua pasangan tersebut tidak mampu mempertahankan keseimbangan atau memperbaiki akar masalahnya. Hal inilah yang dapat menyebabkan kerusakan jiwa terhadap mereka yang mengalaminya.
Berikut kemungkinan hubungan karma dengan kondisi terburuk yang mungkin saja dapat terjadi:
Pattern of Abuse
Dalam beberapa studi, hubungan karma dapat menjadi sebuah pola yang terulang-ulang, di mana salah satu pihak melakukan kekerasan atau kesakitan secara mental hingga fisik terhadap pihak lain. Pola ini dapat membuat kita merasa terikat dan tidak mampu untuk melepaskan diri.
Emotional Manipulation
Hubungan karma dapat menjadi sebuah bentuk manipulasi emosi, di mana salah satu pihak mencoba untuk mengontrol dan mempengaruhi perasaan pihak lain. Manipulasi ini dapat membuat kita merasa depresif, cemas, atau bingung.
Unresolved Issues
Hubungan karma dapat menjadi sebuah masalah yang belum terselesaikan dari kejadian masa lalu. Masalah ini dapat membuat kita merasa terikat dan tidak mampu untuk menyelesaikannya.
Lack of Personal Growth
Hubungan karma yang buruk dapat menjadi sebuah halangan untuk tumbuh dan berubah karena pola-pola lama telah terbentuk dan mengikat dalam pikiran sehingga seseorang tidak menemukan ruang untuk bertumbuh.
Menurut Dr. Richard Bartlett, penulis buku “Grocery Shopping for Beginners: A Guide to Emotional Healing,” hubungan karma dapat terselesaikan melalui penyembuhan emosional dan pertumbuhan pribadi. Dengan belajar dari pengalaman masa lalu serta bagaimana kita mengendalikan emosi yang dirasakan. Dengan cara inilah seseorang dapat dapat melepaskan pola-pola dan siklus-siklus yang membuat kita terikat di hubungan karma.
Bonus topik:
Twin Flame vs. Hubungan Karma
Sebelumnya @apakisahmu pernah membahas artikel tentang Twin-Flame (klik disini). Dalam artikel ini mari kita bahas sedikit untuk mengetahui hubungan antara twin flame & karmic relationship. Hasil penelitian yang didapatkan ialah keduanya memiliki arti yang berbeda dimana twin-flame merupakan jenis koneksi jiwa yang diyakini sebagai persatuan dua jiwa yang identik atau gambaran-gambaran identik.
Kontras antara Twin-flame dan Karmic ialah pada hubungan karma itu sendiri dimana jenis koneksi jiwa ini terjadi pada apa yang dialami termasuk tindakan seseorang di masa lalu. Sementara twin flame sering dicirikan dengan rasa kesatuan dua jiwa, maka hubungan karma banyak terjadi konflik dan masalah yang belum terselesaikan.
Jadi apakah hubungan karmic sebaiknya di akhiri?
Hubungan karmik biasanya dilandasi berbagai masalah dan konflik, oleh karena itu sangat penting untuk seseorang dapat menganalisa beberapa hal sebelum hubungan terasa semakin mendalam. Beberapa pertimbangan berikut mungkin dapat menjadi referensi:
- Renungkan perasaanmu tentang hubungan tersebut. Apakah kamu merasa bahagia, puas, atau terjebak?
- Menilai dampa hubungan tersebut memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional?
- Mendengarkan pendapat orang lain. Bicaralah dengan teman tepercaya, keluarga, atau terapis tentang perasaan dan kekhawatiran yang ada.